Butir Soal : Analisis Kualitatif Vs Kuantitatif

Saat ini,  dimana Ujian Nasional (UN) sudah tidak menentukan kelulusan maka penguatan Ujian Sekolah (US/USBN) yang bermartabat, berkualitas dan kredibel menjadi sebuah keniscayaan mengingat di Sekolahlah masa depan bangsa ini akan ditentukan.

USBN yang digadang-gadang sebagai formulasi baru pengganti UN sebagai alat ukur akan tetap dilanjutkan. Data hasil telaah soal ujian sekolah yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA tergambar bahwa soal yang dibuat oleh guru-guru kita masih berada di level C2 dan C3 dan banyak pula ditemukan soal-soal yang ditulis tidak memenuhi kaidah penulisan butir soal.

Penilaian Harian yang dilakukan oleh guru dan Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang dilaksanakan oleh sekolah belum dilakukan analisis atau telaah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Soal-soal yang diujikan kepada peserta didik belum menguji ketercapaian kompetensi peserta didik tersebut, dan belum berbasis bank soal. Sehingga PR terbesar kedepan adalah meyakinkan guru dan sekolah bahwa analisis butir soal secara kualitatif maupun kuantitatif dapat meningkatkan kualitas soal, baik penilaian harian, PAS, PAT maupun Ujian Sekolah.

Hal ini merupakan bentuk upaya peningkatan ketercapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran dan penilaian di sekolah. Hasil akhirnya dapat digunakan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan proses penilaian baik formatif maupun sumatif yang berkualitas, berbasis Bank Soal dimana soal-soal yang diujikan baik untuk penilaian formatif maupun sumatif memiliki informasi mengenai daya beda, tingkat kesulitan hingga dimensi kognitif.

Jika ada seseorang dengan kondisi panas badan tinggi datang menemui dokter tersebut, lalu dokter tersebut melakukan tindakan awal dengan mengukur berat badan orang tersebut, maka alat ukur yang digunakan dokter tersebut salah, karena pasien dengan panas badan tinggi harus diukur dengan alat ukur yang tepat yakni "termometer".

Begitu pula saat anda ingin menjual Emas ke penjual emas, maka alat ukur yang digunakan adalah timbangan emas, bukan menggunakan timbangan berat badan. Jenis alat ukur yang benar saja masih belum cukup, karena itu alat ukurnya harus benar dan akurat. 

Demikian pula paket soal yang diujikan tanpa melalui tahapan analisis kualitatif butir soal merupakan contoh nyata "MAL PRAKTEK" yang dilakukan oleh guru dalam melakukan penilaian. Jika analisis kualitatif butir soal sudah dilakukan maka kedepan sudah tidak akan lagi ditemukan ralat soal saat ujian sedang dilangsungkan dikelas. 

Disisi lain, ada benang merah antara analisis kualitatif dan kuantitatif, karena jika soal tidak dilakukan analisis kualitatif maka saat soal tersebut dianalisis secara kuantitatif juga akan ditemukan permasalahan yang menyebabkan status soal akan banyak yang "DIREVISI" bahkan mungkin "DITOLAK".

Berikut ini link DOWNLOAD Aplikasi Telaah Kualitatif dan Aplikasi Telaah Kuantitatif yang bisa anda manfaatkan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif butir soal. Dalam link tersebut juga disertakan panduan penggunaan aplikasi tersebut.

Untuk menghindari soal-soal yang tidak layak untuk diujikan kepada siswa maka kedepan sekolah-sekolah harus mengembangkan BANK SOAL SEKOLAH, sehingga soal-soal yang diujikan benar-benar layak dan telah memiliki informasi mengenai daya beda dan tingkat kesulitan serta dimensi kognitif tiap butir soal.

Demikian Semoga bermanfaat !

Jangan lupa SUBSCRIBE

Related

Tutorial 5424327850362229218

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Trending

Terbaru

Komentar

item