Sawala " Supervisi Pembelajaran Dimasa Pandemi (BDR)"

 


HIPPER Indonesia kembali menyelenggarakan kegiatan sawala dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang hebat dan berkompeten dibidangnya masing-masing. Dalam webinar yang dilaksanakan pada jum'at, 13 November 2020 pukul 13.00 sampai dengan pada pukul 16.00 WIB tersebut menghadirkan tema, "Supervisi Pembelajaran Dimasa Pandemi (BDR)".

Moderator dalam webinar kali ini dipandu oleh bapak Paianhot Sitanggang, M.Pd yang juga merupakan ketua  Bidang Litbang, Pengkajian Kurikulum dan Kebijakan pada kepengurusan pusat HIPPER Indonesia. Diskusi santuy pada kesempatan kali ini diawali pemaparan materi pertama yang disampaikan oleh Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd yang juga merupakan kepala sekolah SMAN 1 Purwantoro Wonogiri - Jawa Tengah. Penyampaian materi oleh pemateri pertama tersebut sedikit berbeda dari pemateri-pemateri webinar lainya, materi diawali dengan pembacaan puisi yang berjudul, "BARA". Dalam pemaparanya pembicara pertama mengupas tentang supervisi pembelajaran , diantaranya supervisi harian,mingguan dan bulanan.

Materi kedua disampaikan oleh Anas Ponijan, M.Pd (Kepala SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi), pada pemaparannya pembicara membahas supervisi pada masa pandemi dengan memanfaatkan teknologi. Manajemen pengelolaan pembelajaran dan penilaian menggunakan aplikasi Teams.

Pemaparan materi ketiga disampaikan oleh ibu Dr.Hj.Nurhafni,M.Pd, beliau merupakan penggiat literasi dan juga kepala sekolah di SMAN 7 Pekanbaru - Riau. Dalam pemaparanya beliau menyapaikan pelaksanaan supervisi pembelajaran yang dilaksanakan di SMAN 7 Pekanbaru - Riau. Selajutnya pembicara terakhir pada webinar kali ini disampaikan oleh Pengawas dari dinas pendidikan Bengkulu Drs. Riva'i, M.Pd. Paparan yang disampaikan oleh pembicara keempat berfokus pada aspek aspek yang dihadapi pada masa pandemi.

Moderator dan Pembicara HIPPER Indonesia

Untuk menyaksikan jalanya kegiatan webinar secara lengkap dapat disaksikan melalui video berikut :






Kegiatan sawala berjalan sangat hidup dan dinamis dengan dipandu oleh moderator yang interaktif selain itu peserta juga dapat bertanya dan berdiskusi melalui secara langsung melalui kolom Chat. Pertanyaan pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta langsung ditanggapi oleh para pembicara.

Kesimpulan dari masing-masing pembicara dapat diringkas diantaranya sebagai berikut :

Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd : Menjadi seorang pemimpin harus inspiratif, melakukan sesuai dengan tujuan. Ketika setelah melaksanakan kepemimpinan dalam satu periode segera lakukan evaluasi untuk melakukan sebuah perbaikan. Supervisi adalah salah satu bagian dari inovasi kepala sekolah pada masa pandemi, maka bawalah kesuraman itu menuju pencerahan sehingga membahagiakan guru, peserta didik dan memuaskan bagi orang tua.

Dr.Hj.Nurhafni,M.Pd : Mari kita sama-sama bagaimana meningkatkan kompetensi disekolah masing-masing, jadilah kepala sekolah yang inspiratif,inovatif dan selalu berbuat untuk kemajuan pendidikan.

Anas Ponijan, M.Pd : Hidup ini hanya sekali maka hiduplah dengan penuh arti, Wabah ini akan menjadi berkah ketika kita menerima dengan ikhlas dan tantangan ini akan menjadi peluang kita untuk senantiasa memperbaiki diri baik dari sisi kompetensi maupun layanan kepada masyarakat pendidikan di tanah air. Teknologi tidak akan menngantikan guru namun guru yang tidak mau belajar pasti akan tergantikan.

Drs. Riva'i, M.Pd : Kesehatan adalah hal yang utama, apapun inovasi yang kita lakukan dibalik memberi hak belajar yang penuh dan sukses terhadap siswa semua harus dibungkus dengan bungkus kesehatan. Sebuah perkembangan kearah lebih baik diperlukan sebuah inovasi. Kita harus mampu mengadaptasi diri dalam kondisi apapun kita harus selalu berbuat dan bermanfaat untuk perkembangan dunia pendidikan. 

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam situasi pandemi saat sekarang ini, bahwa supervisi akademik harus tetap dilakukan oleh kepala sekolah untuk memastikan bahwa proses pembelajaran terlaksana dengan baik untuk meminimalisir terjadinya defisit kompetensi pada peserta didik. Tetapi yang harus diperhatikan adalah didalam melakukan supervisi akademik harus menyesuaikan kondisi psikologis guru dan peserta didik serta ketersediaan sarana prasarana disekolah masing-masing.


Tim Publikasi

Roni Yulianto Dkk




Related

newsticker 5413287106711103383

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Trending

Terbaru

Komentar

item