ALGORITMA PEMROGRAMAN : MENULIS NOTASI ALGORITMA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Notasi merupakan 1) seperangkat atau sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan (tentang aljabar), nada (tentang musik), dan ujaran (tentang fonetik); 2) proses pelambangan bilangan, nada, atau ujaran dengan tanda (huruf); 3) catatan pendek yang perlu diketahui atau untuk mengingatkan sesuatu, sedangkan Algoritma adalah sekumpulan aturan berupa urutan atau langkah-langkah untuk menggambarkan dan/atau menyelesaikan suatu masalah yang ditulis secara berurutan. Sehingga Notasi Algoritma adalah urutan langkah-langkah  untuk mengambarkan suatu masalah yang ditulis secara berurutan dengan menggunakan teks, 
Notasi algoritma merupakan hal mendasar yang harus diketahui dan difahami oleh setiap orang yang ingin membuat sebuah pogram, karena dalam notasi algoritma terdapat design atau kerangka atau outline suatu program mulai dari yang global hingga design rinci. Notasi algoritma ditulis dengan memenuhi kaidah dan standarisasi tertentu agar mudah dibaca, dimengerti dan diterjemahkan oleh sistem analis maupun programer dalam bentuk coding program yang sesungguhnya. 
Paling tidak ada tiga jenis notasi algoritma yang biasa digunakan, yakni :
1. Teks Deskriptif
2. Pseudocode
3. Diagram Alir (Flowchart)
4. Notasi gabungan

1. Teks Deskriptif 
Notasi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan algoritma yang pendek dan singkat karena notasi ini akan kurang efektif untuk menggambarkan urutan atau langkah-langkah bagi masalah atau program yang besar. Namun demikian notasi ini adalah yang paling mudah untuk dimengerti, bahkan untuk orang awam sekalipun, karena menggunakan kalimat-kalimat sehari-hari.

Contoh 1:
Algoritma menghitung luas segitiga:
mulai.
baca alas
baca tinggi
hitung luas = 1/2 * alas * tinggi
cetak luas
selesai.

Contoh 2:
Nilai A, Pelari, X, Y, Z adalah 0 dan nilai B adalah 900.
Lakukan proses pengecekan nilai sampai pelari tepat berada dititik 0m kembali.

Selama proses pengecekan tersebut, lakukan proses lainnya yakni A ditambah 10, Pelari ditambah 1 dan X ditambah 400, jika ditemukan nilai X sama dengan B maka program berakhir dan menampilkan pelari tersebut, jika tidak maka lanjutkan perhitungan X, dan jika nilai X lebih besar dari B maka baca nilai X untuk mengetahui selisih nilai X dan B. 

Setelah pelari berada dititik 0 kembali, maka ketahui identitas pelarinya.

2. Pseudocode
Notasi pseudocode adalah notasi deskriptif yang paling mendekati dengan bahasa pemrograman karena menggunakan keyword yang umum digunakan dalam beberapa pemrograman tingkat tinggi. Adapun keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, until, for, switch, dan keyword deklarasi lainnya serta yang mudah difahami dan dimengerti. Notasi ini paling banyak di gunakan dalam penulisan algoritma karena pengkonversian ke bahasa pemograman relatif mudah karena hampir mendekati bahasa pemrograman sesunguhnya.
Notasi ini terdiri dari header, deklarasi dan deskripsi procedure, contohnya:

ALGORITMA HITUNG LUAS SEGITIGAS
Deklarasi:
   A=alas
   T=tinggi
   L=0;
Procedure:
   read (A,T)
   L=1/2*A*T
   while (Ulang=Y)
         write (L)
   endwhile
End

3. Diagram Alir (Flowchart)
Dalam diagram alir, deskripsi urutan/langkah digambarkan dengan bagan dan simbol-simbol tertentu yang mendeskripsikan urutan proses dalam suatu program. Notasi diagram alur tidak cocok digunakan untuk masalah yang masalah yang besar karena membutuhkan kertas dan waktu dalam pembuatannya. 

Contoh:
Algoritma menghitung luas segitiga


Related

Komputer 2762770372869492621

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Trending

Terbaru

Komentar

item