PELUNCURAN SEKOLAH PILOTING RAPOR LITERASI DI SMAN 10 SAMARINDA
HIPPER Indonesia dalam salah satu program "Daulat Belajar"nya ingin membantu menjawab tantangan Bank Dunia terkait rendahnya kemampuan Literasi siswa Indonesia yang tergambar dalam hasil PISA yang tak kunjung berubah secara segnifikan sejak tahun 2000 hingga sekarang, dimana selalu berada di kelas papan bawah dari sejumlah negara yang "bertanding" di dalam PISA.
Sejak tahun 2000 hingga sekarang, sudah dilakukan perubahan kurikulum dimana salah satu tujuannya tentu untuk memperbaiki posisi Indonesia pada hasil PISA, begitu pula berbagai jenis evaluasi dan penilaian juga telah dilakukan mulai dari EBTANAS, Ujian Akhir Nasional (UAN), Ujian Nasional (UN), dan Asesmen Nasional (AN). "Banyak obat yang sudah diminum, namun penyakitnya tak kunjung sembuh " atau dengan kata lain berbagai treatmen sudah dilakukan namun permasalahannya tak kunjung selesai.
RAPOR LITERASI yang didorong oleh HIPPER Indonesia dengan memilih SMAN 10 Samarinda sebagai sekolah piloting awal program ini, diharapkan dapat menjadi "obat" sekaligus sebagai "suplement" guna meningkatkan Kecakapan Abad 21 peserta didik. Basis dari Rapor Literasi ini adalah Performance dan Portfolio, jadi sangat berbeda dengan Rapor Pendidikan, AKM dan sebagainya yang berbasis test dan survei.
Terkait dengan aplikasi, sekolah dimanapun yang ingin menerapkan Rapor Literasi ini dapat memulainya dengan manual, atau dapat memanfaatkan aplikasi pengolah angka (Spreedsheet) seperti Excel misalnya atau dengan memanfaatkan fitur Macro Excel jika mampu. Sedangkan bagi sekolah-sekolah yang daya dukung servernya bagus bisa mengembangkannya dengan berbasis web.
Untuk memudahkan sekolah-sekolah dalam menerapkan Rapor Literasi, HIPPER Indonesia akan segera menerbitkan Buku Panduan Penerapan Rapor Literasi ini. Dan sudah banyak yang melakukan "Inden" terhadap buku ini, sekaligus ingin menjadi sekolah piloting yang akan menerapkan konsep rapor literasi tersebut.
